Satya Wira Yudha

Satya Wira Yudha
Danyonif 742/SWY

Selasa, 20 September 2011

Acara Tradisi Pindah Satuan Yonif 742/SWY

"Tunjukkan dedikasi yang tinggi dan berikan yang terbaik kepada Satuan yang baru", demikian kutipan amanat yang disampaikan Danyonif 742/SWY, Letkol Inf Hasnawi Siregar, S.Sos, dalam acara tradisi pindah Satuan Yonif 742/SWY yang bertempat di aula Mayonif 742/SWY pada hari Selasa, 20 September 2011.
Acara tradisi pindah Satuan ini melepas 34 personel Yonif 742/SWY, yang terdiri dari 6 orang Bintara dan 28 orang Tamtama, yang akan berpindah ke satuan-satuan yang tersebar di wilayah Kodam IX/Udayana.
Pindah Satuan adalah hal biasa dalam kedinasan militer dan merupakan bagian dari Tour of Duty yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Danyonif 742/SWY, juga menyampaikan bahwa hendaknya personel yang pindah Satuan, pindah dengan hormat, bukan karena suatu pelanggaran. Tunjukkan kepada Satuan yang baru bahwa keluaran Yonif 742/SWY bisa diandalkan. Setelah pindah ke Satuan yang baru, bukan berarti bahwa kebanggan kita kepada Satuan asal yaitu Batalyon Infanteri 742/SWY luntur begitu saja, diharapkan semangat dan motivasi yang tinggi sewaktu masih berdinas di Yonif 742/SWY tetap ada, dalam menunjang tugas pokok di Satuan yang baru. Danyonif 742/SWY, Letkol Inf Hasnawi Siregar, S.Sos mengakhiri amanatnya dengan mengucapkan terimakasih atas pengabdian yang selama ini telah diberikan kepada Yonif 742/SWY. Selamat Bertugas.



13 komentar:

  1. Selamat bertugas ditempat yang baru sahabat
    Disinilah kami mengabdi
    Demi ibu pertiwi
    Merah darah nusantara
    Putih suci nadi tentara

    BalasHapus
  2. Dari pengamatan sejak 2004 pertama kali saya mengunjungi Makoyonif dan asrama, kesan pertama adalah sibuk dengan harta kekayaan, sampai terlilit hutang, sudah 7 tahun mulai berkurang tapi catatan buat intel yonif yg berkesan menunggu laporan tanpa mencari, jadi informasi didapat sudah kadaluwarsa.

    Pemerhati Intelijen

    BalasHapus
  3. Ada cara modus operandi menghancurkan nusantara dengan cara membuat kecewa sdm indikator, kalau kecewa maka timbul kutukan dan kutukan bencana alam diarahkan untuk membalas keinginan oknum

    BalasHapus
  4. Pengalaman adalah guru terbesar, yang menjadi pembimbing terbaik, formasi danyon dan pasi untuk hubungan keluar (Kodim,Korem, Polda), jadi danki dan danton hubungan kedalam, konsentrasi sangat ahli lahir batin prajurit anak buahnya, danru tidak dapat ditawar-tawar tahu lahir batin bintara tamtama yang dipimpin.

    BalasHapus
  5. Mengenai mencari alamat di Asrama Gebang, sebaiknya selain nama dan tempat kerja, perlu dibagi RT-nya dan nama jalan serta nomor rumah, sebenarnya sudah sejak tahun 2005 dimulai, ada yang sudah tapi ada juga yang terhenti sampai sekarang. Aturlah gimana baiknya, kerahkan prajurit buat atur Lingkungan Sapta Marga sudah dipilih jadi kelurahan, karena rapi dan aman, tapi bagi sebagian masy kok masih kesulitan cari alamat dan nama anggota.

    BalasHapus
  6. Permainan komang-ketut tetap, Danyonnya Komang, anak buahnya ketut, kalau nda ta pepet-ta dep

    BalasHapus
  7. Dan Yon Ssos tolongin karir saya ya, nanti anggaran dan remonnya lancar dan ta tambahin, tolong saya, tolong karir saya ya

    BalasHapus
  8. Kekuatan bala tentara bukan terletak pada banyaknya anggota dan senjata tapi terletak pada banyaknya informasi intelijen

    BalasHapus
  9. Siapa yang menguasai informasi akan menguasai dunia.

    Jadilah kesatrya sejati yang tahu musuh dan rakyat.

    BalasHapus
  10. Yang berkuasa sebenar-benarnya di Asrama Yonif 742/SWY adalah : Prabu Udayana, Raja Selaparang, Kapten Jenggala dan Patih I Gusti Ketut Jelantik Gosa. Seandainya berjalan ideal kekuasaannya yakin akan bahagia, sejahtera dan sukses sebagai prajurit.

    BalasHapus
  11. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai Jasa Para pahlawannya. Kenyataan pahlawan yang di bet-nya (Prabu Udayana) tidak diketahui, Malah di Mako Yonif sibuk dengan Lalu-Baiq, mengenai Lalu-Baiq, leluhurnya jadi penjahat dan ditangkap,dipenjara serta dibina oleh raja yang laki di beri cap : Lalu dan perempuannya diberi Cap : Baiq, maksudnya dulunya jahat lalu baik, jadi jelas jangan dipuji orangnya nekat mendarah daging naluri rajanya. Lalu-baiq banyak di Pemda, kami berpikiran positif berhasil membina dan berhasil, tapi dasar orangnya nekat mengaku gila raja, Tolong dimiliter tidak ada toleransi lagi, Mutlak teladani Prabu Udayana, bukan kerajaan Udayana (Bali) seperti di omongin di militer. Saya bangga jadi keturunan Prabu Pande Udayana, terbaik dan berguna ........bagi bangsa dan negara.

    BalasHapus
  12. Kamu jahat, kamu kejam, kamu tidak sopan, kamu liar, kamu pembunuh, kamu perampok, kamu semua jahat itu pandangan masy terhadap militer, mau terbaik dan berguna bagi NKRI saya yakin pilihan prajurit yang mengetahui dan mengakui Prabu Pande Udayana.

    BalasHapus
  13. Sebenarnya kalau mau tahu, dari Pangeran Pande Jayakarta (Kodam Jaya), Prabu Pande Siliwangi (Kodam Siliwangi), Prabu Pande Brawijaya (Kodam Brawijaya), Prabu Pande Udayana (Kodam Udayana) semuanya Raja Pande yang terbaik dan berguna bagi NKRI, penjaga kedaulatan NKRI terbaik hasil seleksi. Atau mungkin di era reformasi dan likuidasi ini ada keinginan merubahnya mengingat semua mengaku raja dan bangsawan nusantara. Di upgrade pande maksudnya bukan untuk sama rata sama rasa, tapi untuk kecerdasan dan ketenangan serta keselamatan, karena TNI polri dan PNS kalah melawan dirinya sendiri, dibantulah dg Pande, supaya bisa bermasyarakat dan bersosialisasi dg baik, tapi aneh ditanah air saya yaitu kerajaan Chatalanga Lombok malah diserang bukannya dibanggakan karena berguna dan terbaik bagi NKRI juga, Segalak-galaknya harimau tidak pernah makan anaknya jadi tolong yang memakai nama Prabu Pande supaya menolong keturunannya juga sebagai penghargaan kepada leluhurnya, tidak mungkin kesempurnaan pada leluhurnya kalau tidak disajeni dan disembahyangi oleh keturunannya, ada hubungan, kami sangat ingin berperan di TNI dan Polri karena bisa saja reingkarnasi kesalah satu dari keturunannya. Kalau kami tidak memberi tahu prajurit tidak tahu, tahunya Lombok dengan Lalu-baiq, tolong tidak ada toleransi lagi jangan dipuji orang itu nekat dia menggunakan dukun, paranormal dan kesaktian suku sasak minta pengakuan dari keturunan dan militer. Tolong tidak ada toleransi lagi dan tidak lucu. Lihat saja di kantor saya diinjak karir saya, saya di bilang gila gara-gara kebodohan dunia, saya bangkit mencerdaskan kehidupan bangsa dan dunia agar tidak salah, kami bukan sembunyi kami bangga keturunan Prabu Pande Udayana, Siliwangi, Brawijaya dan Pangeran Jayakarta. Tolong tidak ada toleransi lagi kami politik dunia internasional sekarang tinggal politik nasional dan politik daerah menyesuaikan kalau tidak, kami keturunannya paling disayang lelehur kami, bukan bapak ibu disana. Kami tetap terbaik dan berguna bagi NKRI.

    BalasHapus